- Back to Home »
- Virus Setel Musik Cadas di Pusat Nuklir Iran
Posted by : Viie shop
Thursday, 2 August 2012
Jamdesign - Shutterstock
— Perang cyber antarnegara bakal kembali memanas. Fasilitas nuklir Iran terkena serangan virus yang langsung mematikan komputer-komputernya sekaligus memainkan musik dari band rock AC/DC.
Menurut laporan dari situs F-Secure Security Labs, sebuah virus atau worm baru telah mematikan "automation network" pada fasilitas Natanz dan Fordo di Iran.
Situs itu mengutip e-mail yang dikirim oleh ilmuwan di Badan Energi Atom Iran.
Anehnya, virus itu juga mampu langsung memerintahkan sejumlah komputer di sana untuk memainkan lagu "Thunderstruck" dari band AC/DC dengan volume penuh di tengah malam.
F-Secure Security Labs merupakan bagian dari F-Secure Oyi yaitu produsen software keamanan dan cloud asal Finlandia. Situs itu mengatakan tak dapat memverifikasi detail serangan yang digambarkan oleh e-mail dari Iran itu.
Program nuklir Iran dan fasilitas minyaknya telah menjadi sasaran serangan cyber. Bulan Mei lalu, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, serangan itu dilakukan oleh pemerintah dari sejumlah negara sebagai bagian dari soft war.
Iran menuduh Amerika Serikat dan Israel mencoba menyabotase kemajuan teknologinya. Kedua negara itu telah mengatakan bahwa aktivitas nuklir Iran mungkin bertujuan militer, tetapi Iran selalu menyangkalnya.
Menurut laporan dari situs F-Secure Security Labs, sebuah virus atau worm baru telah mematikan "automation network" pada fasilitas Natanz dan Fordo di Iran.
Situs itu mengutip e-mail yang dikirim oleh ilmuwan di Badan Energi Atom Iran.
Anehnya, virus itu juga mampu langsung memerintahkan sejumlah komputer di sana untuk memainkan lagu "Thunderstruck" dari band AC/DC dengan volume penuh di tengah malam.
F-Secure Security Labs merupakan bagian dari F-Secure Oyi yaitu produsen software keamanan dan cloud asal Finlandia. Situs itu mengatakan tak dapat memverifikasi detail serangan yang digambarkan oleh e-mail dari Iran itu.
Program nuklir Iran dan fasilitas minyaknya telah menjadi sasaran serangan cyber. Bulan Mei lalu, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, serangan itu dilakukan oleh pemerintah dari sejumlah negara sebagai bagian dari soft war.
Iran menuduh Amerika Serikat dan Israel mencoba menyabotase kemajuan teknologinya. Kedua negara itu telah mengatakan bahwa aktivitas nuklir Iran mungkin bertujuan militer, tetapi Iran selalu menyangkalnya.