Samsung Galaxy Beam bukanlah ponsel proyektor pertama dari Samsung karena sebelumnya sudah pernah memproduksi ponsel serupa dengan nama yang sama. Tentu saja kalau soal urusan penampilan lebih bagus Galaxy beam yang baru ini. Dar desainnya saja sudah terlihat bila versi lama berukuran sangat tebal sedangkan yang baru agak lebih tipis. Selain itu sistem operasi Adroidnya sudah pasti lebih canggih. Daripada penasaran seperti apa penampakan foto aslinya mari kita lihat beberapa ulasan berikut ini tentang Samsung Galaxy Beam.

Layarnya terlihat cerah dan tajam, meskipun saat ponsel ini dilihat dalam kondisi ruangan gelap untuk melihat efek proyektor yang ditampilkan serta dapat menerima sentuhan jari dengan responsif. Samsung Galaxy Beamdibekali dengan prosesor berkecepatan tinggi 1Ghz berinti ganda dual core. Agar dapat bertahan lama saat menampilkan screen proyektor handset ini dibekali dengan baterai berkapasitas 2000mAh. Tak perlu kawatir malu untuk mengajaknya keluar rumah, karena bodinya sudah tidak lagi tebal seperti versi 2010 lalu dan juga memiliki lekukan bodi yang aero dinamis alias seksi.

Strip kuning di samping inilah yang membuat kesan Samsung Galaxy Beam terlihat tipis padahal aslinya memiliki ketebalan 12,5mm. Dengan ketebalan seperti itu memungkinkan Samsung untuk membenamkan fitur lain yang menunjang tenaga saat menyalakan proyektor misalnya seperti baterai lebih besar. Bila biasanya kita menjumpai port headphone di bagian atas maka tidak dengan Galaxy Beam karena di atas sudah terpasang proyektor maka secara otomatis port headset diletakkan pada sisi kiri bodi.

Kinerja proyektor lumayan bagus untuk sekedar memilih menu dan melihat foto didalam sebuah ponsel. Apalagi proyektor ini sudah terintegrasi didalam sebuah ponsel cukup berguna buat kita yang sedang ingin melihat film maupun foto berama – ramai. Selain untuk keperluan fitur multimedia, proyektor ini juga dapat difungsikan sebagai penampil lembar kerja dari Microsoft Office sehingga lebih mudah saat mengelola lembar kerja melalui ponsel.

Jangan membandingkan hasil tampilan proyektor pico ini dengan proyektor yang memiliki ukuran lebih besar. Ke-15 lumens brightnessnya tidak begitu mengesankan meskipun kita sudah mengatur dari ukuran menjadi dua kali lipat dari ukuran standar tapi masih bisa bekerja dengan baik saat kondisi ruangan sangat gelap.

Cukup menyenangkan bila kita bisa memiliki ponsel yang sudah terintegrasi dengan proyektor karena bisa membagi pengalaman dengan teman, kerabat, maupun dengan keluarga jadi lebih berkesan. Tidak perlu lagi bergerombol dengan menaruh ponsel ditengah – tengah kerumunan, kita hanya tinggal mengaktifkan layar proyektor agar bisa dilihat secara langsung melalui dinding. Saat ini Samsung Galaxy Beam sudah siap dipasarkan secara global dengan harga mulai Rp 4.500.000,- . Tapi bagi konsumen Tanah Air harus sedikit sabar menunggu karena handset canggih ini masih belum secara resmi dijual di Indonesia.